Langsung ke konten utama

Pelayanan Publik yang Prima



PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA

Assalamu’alaykum, mumpung libur dan daripada mager gak jelas, bakalan lebih bermanfaat kayanya kalo banyakin postingan di blog ini. Dan berhubung saya dan temen-temen saya kemaren dapat tugas buat ngamatin pelayanan publik di tempat-tempat penyelenggara pelayanan publik, soooo saya bakal berbagi sedikit informasi tentang pelayanan publik.



A.   Pengertian Pelayanan Publik dan Pelayanan Prima
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (Undang-Undang No. 25 Tahun 2009). Sementara pelayanan prima (excellent service) dapat diartikan sebagai suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan/masyarakat.
Ada beberapa hal pokok yang menjadi tujuan pelayanan prima, yaitu sebagai berikut.
a.       Untuk menimbulkan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan.
b.      Untuk menjaga agar pelanggan merasa dipentingkan dan diperhatikan segala kebutuhannya.
c.       Untuk mempertahankan pelanggan agar tetap setia menggunakan barang/ jasa yang kita tawarkan.

B.   Prinsip-Prinsip Etika Pelayanan Publik
Nilai-nilai dasar yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Pasal 6). Beberapa nilai-nilai dasar tersebut yaitu:
1.      Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945.
3.      Semangat nasionalisme
4.      Mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.

C.   Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik

1.    Transparansi. Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.
2.    Akuntabilitas. Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.      Kondisional. Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.
4.      Partisipasif. Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.
5.      Kesamaan hak. Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi.
6.      Keseimbangan hak dan kewajiban. Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

D.   Kriteria Pelayanan Publik yang Baik
1.      Sederhana,
2.      Jelas,
3.      Akurat,
4.      Tepat waktu,
5.      Aman,
6.      Tersedia sarana dan prasarana pendukung,
7.      Bertanggung jawab,
8.      Mudah dijangkau,
9.      Berdisiplin,
  -    Ramah,
  -    Sopan
  -    Ruang kerja yang nyaman.

E.   Nilai-Nilai Profesionalisme yang Menjadi Acuan Perilaku dalam Pelayanan Publik
1.      Memberikan manfaat publik
2.      Menegakkan aturan hukum
3.      Menjamin adanya tanggung jawab dan akuntabilitas publik
4.      Menjadi teladan
5.      Meningkatkan kinerja
6.      Memajukan demokrasi

Demikian sedikit informasi yang dapat saya bagikan tentang pelayanan publik. Semoga bermanfaat. Harapan saya, semoga kualitas pelayanan publik di setiap penyelanggara pelayanan publik di Indonesia semakin meningkat dan dapat mencapai krtieria pelayan publik yang bermutu dan prima. Karena, dari dua tempat pelayanan publik yang telah kami kunjungi, masih ada para penyelenggara yang kurang baik dalam memberikan pelayanan terhadap publik.


Referensi :
-           Bahan Ajar STAN Prodip 1 Pajak Etika Profesi

Komentar

  1. Solusi antrian dengan mesin antrian komputer dan android menggunakan tombol dan touchscreen seperti di BANK, PUSKESMAS, RUMAH SAKIT, PELAYANAN PAJAK,TOKO,dan lain" dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau
    rekavisitama.net
    klik> mesin antrian
    Klik> mesin antrian bank
    Klik> mesin antrian android
    Klik> mesin antrian puskesmas
    Klik> mesin antrian jakarta
    Klik> mesin antrian touchscreen
    Klik> mesin antrian pajak

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Etika (Etos) Kerja VS Etika Profesi

Etos merupakan seperangkat pemahaman dan keyakinan terhadap nilai-nilai yang secara mendasar memengaruhi kehidupan, menjadi prinsip-prinsip pergerakan, dan cara berekspresi yang khas pada sekelompok orang dengan budaya serta keyakinan yang sama. Etika (etos) kerja berbeda dengan etika profesi. Etika (etos) kerja adalah seperangkat sikap atau pandangan mendasar yang dipegang sekelompok manusia untuk menilai bekerja sebagai suatu hal yang positif bagi peningkatan kualitas kehidupan sehingga memengaruhi perilaku kerjanya. Sementara etika profesi adalah panduan bagi mereka para profesional (dokter, pengacara, akuntan, wartawan, dll) dalam menjalani kewajiban mereka memberikan dan mempertahankan jasa kepada masyarakat yang berstandar tinggi. Para professional memiliki karakteristik khusus dari segi pendidikan atau pelatihan, pengetahuan, pengalaman, dan hubungan dengan klien, yang membedakannya   dari pekerja non profesional. Tuntutan akan standar profesionalisme dan eti...

Giving Is The Best Communication

GIVING IS THE BEST COMMUNICATION   Mereka yang dapat memberi tanpa mengingat, dan menerima tanpa melupakan akan diberkati.-Unknown Okaayyyy, sedikit pembukaan yang cukup bijak untuk memulai artikel kali ini. Btw bicara tentang memberi dan menerima, khususnya buat para pejuang cinta bertepuk sebelah tangan jangan pada baper (read: bawa perasaan) yaa hehe, tenang kalian gak bakal disindir kok. Kali ini kita bakal ngebahas memberi dan menerima dalam arti yang sesungguhnya serta kaitannya dengan nilai-nilai kehidupan. Baiklah, mari saya mulai dengan sebuah cerita…. Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir di depan sebuah rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu di restoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk ke dalam restoran tersebut. “Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih.” Dengan kepala menunduk...